Friday, August 31, 2007

Workshop Media Sekolah SMP-SMA Se-Priangan Timur

Redaksi SJP diundang menjadi pembicara dalam bentuk telekonference dengan materi "Trend Media Sekolah di Jawa Timur" dalam Pelatihan Ketrampilan Jurnalistik dan Karya Tulis Ilmiah Siswa (Workshop Media Sekolah) SMP-SMA Se-Priangan Timur, Sabtu-Minggu (1-2/9) mendatang.

Acara yang digelar Ekskul KIR dan Jurnalistik OSIS SMA Al-Muttaqin, Tasikmalaya, Jawa Barat ini mengundang 100 sekolah dari ekskul jurnalistik atau KIR OSIS SMP/MTs di Kota Tasikmalaya, Kabupaten Tasik, Kota Banjar dan Kabupaten Ciamis. Dalam workshop ini peserta akan diberikan materi diantaranya teknik penulisan berita, teknik wawancara dan memburu berita, teknik penggalian ide, desain artistik media, dan investigasi. Sementara pemateri terdiri dari praktisi jurnalistik televisi, radio, dan media cetak.

Semoga sukses......!!!

Wednesday, August 29, 2007

Mengenal dan Belajar Fotografi Untuk Pelajar

Redaksi SJP
Siapa sih yang belum pernah memotret? sudah pasti diantara kalian para pelajar pernah memotret bukan. Entah itu memotret party di sekolah, adik, keluarga, waktu wisata, ulang tahun, dan sebagainya.

Nah, saat ini terasa janggal jika media cetak tidak menyertakan foto sebagai fakta pelengkap sebuah berita. Di sisi lain foto juga bisa berdiri sendiri sebagai berita gambar atau sebagai sebuah karya seni yang bernilai tinggi. Foto yang baik adalah yang mampu mengikat perhatian penikmat hingga tanpa disadarinya ia sudah langsung menterjemahkan ungkapan yang terkandung dalam gambarnya. Misal, foto pemandangan gunung Bromo yang membuat penikmat/orang yang melihat foto tersebut berkata --wuihh, bagusnya...-- dan sebagainya.

Apa itu fotografi?
Fotografi atau dalam bahasa inggrisnya Photography itu berasal dari bahasa Yunani yaitu Photos dan Graphos. Photos berarti cahaya dan Graphos yang berarti melukis. Dalam terjemahan bebasnya berarti melukis dengan cahaya.

Belajar fotografi --kalau melihat dari peralatannya seperti kamera dan aksesorisnya-- memang merupakan hoby yang mahal. Namun, bila kita sudah punya niatan untuk belajar fotografi, semahal apapun pasti akan bisa kita lakukan. Untuk belajar fotografi tidak harus punya kamera yang harganya mahal, kita bisa meminjam kameranya teman, atau kakak, atau siapa yang punya kamera. Yang jelas, bila ingin menguasai teknik-teknik fotografi, satu syaratnya yaitu harus punya kamera, setidaknya ada kamera yang bisa dipakai untuk praktek.

Soft News atau Hard News

Redaksi SJP
Haii... Pelajar!!! Sekarang bakal membahas mengenai soft news atau hard news?
Tiap media bisa membuat rubrik atau bentuk tulisan baru selaras dengan kebutuhan pembaca atau sesuai dengan selera redakturnya. Namun, sedikitnya ada 4 bentuk berita yaitu hard news atau straight news, soft news, feature, dan indepth report.

Hard News atau Straight News
Yaitu berisi fakta murni yang mengabarkan suatu peristiwa penting dengan cepat, segera, dan langsung mengacu pada 5W dan 1H (what, when, where, who, why dan how).

Soft News
Yaitu berita yang mengandung 5W+1H, namun dikemas dengan gaya bahasa ringan, dan biasanya beritanya menarik (human interest).

Features
Yaitu lazim disebut dengan "berita kisah". Features ini meski tetap mengandung unsur 5W+1H isinya lebih bersifat human interest. Biasanya mengungkapkan peristiwa tentang realita sosial yang tersembunyi.

Indepth Report
yaitu lebih lazim disebut dengan "laporan mendalam". Penyajiannya nyaris sama dengan features.

Mungkin pembahasan diatas tidaklah lengkap, karena keterbatasan waktu kami redaksi SJP dalam membuat artikel mengenai dasar jurnalistik. Namun, kamu-kamu bisa mendapatkannya lebih lengkap dan lebih paham bila mengikuti pelatihannya atau belajar privat. Semoga bermanfaat.

Tuesday, August 28, 2007

Menyajikan Berita di Surat Kabar dan Majalah

Redaksi SJP
Semua orang bisa menjadi reporter. Lho, kok?
Gak percaya, coba kamu lihat, seorang anak TK pun bisa menjadi reporter dengan melaporkan kepada Bapak atau Ibunya tentang apa yang terjadi di sekolahnya.

Tentunya beda dong, antara "reportase" diatas dengan reportase di surat kabar?
"Reportase" diatas atau "reportase" pribadi dapat dilakukan dengan sebebas-bebasnya yaitu bisa lewat omongan, atau tertulis (buku harian, surat). Nah, sementara di surat kabar pada hakikatnya berisi tentang reportase, laporan, informasi, atau berita yang dibuat oleh wartawannya. Wartawan surat kabar inilah yang disebut sebagai reporter atau koresponden.

Secara umum, peristiwa layak dijadikan sebuah berita jika mengandung unsur-unsur sebagai berikut: Significance (penting), Magnitude (besaran), Timeliness (kebaruan), Proximity (kedekatan), Prominience (ketermukaan), Human Interest (sentuhan manusiawi).
Itulah beberapa gelas ukur untuk menimbang layak tidaknya sebuah berita ditampilkan dikoran. Setelah menemukan berita yang baik, barulah kita memikirkan bentuk beritanya. Sebenarnya masih banyak yang harus kami berikan mengenai dasar jurnalistik, namun karena adanya keterbatasan kami redaksi SJP.

Ada TEORI ada juga PRAKTEK. Untuk itu bila ingin lebih lengkap bisa kamu peroleh bila ada pelatihan. Atau kamu bisa belajar privat. Semoga bermanfaat.