Saturday, January 26, 2008

PKM Koalisi Perempuan Indonesia

Perjuangankan Peran Perempuan Dalam Perubahan Sosial

“Perempuan sebagai korban pemerkosaan atau pelecehan bisa mendapatkan kekerasan untuk kedua kalinya, yaitu kekerasan dalam penulisan dan pemberitaan di media massa,” ujar Rere Nia saat menjadi narasumber pada Pelatihan Kader Menengah (PKM) Koalisi Perempuan Indonesia (KPI) Wilayah Jawa Timur.

Materi “Propaganda Isu Perempuan Dengan Media dan Jurnalistik Gender” menjadi materi penutup dalam rangkaian pelatihan selama seminggu (9-16/12), di Balai Pelatihan Kesehatan Surabaya.
“Seorang wartawan hidup dalam 2 dunia yang berbeda, karena ia harus bekerja pada media sebagai institusi bisnis dan institusi sosial. Industri media saat ini yang kapitalis bisa membuat wartawannya untuk bekerja pada institusi yang berorientasi bisnis dan bukan pada institusi sosial yang berorintasi pada kepentingan masyarakat,” lanjut founder Studi Jurnalistik Pelajar ini.
Setiap uraian-uraian yang disampaikan Rere menjadi pemicu berbagai pertanyaan peserta. Peserta menjadi sangat tertarik ketika diskusi masuk dalam materi menjalin networking dengan media dan pembuatan pers rilis.
Dalam tiap tahapan pelatihan, dihadirkan pula pembicara lain seperti Endah Triwijati feminis Jatim/ Direktur LSM Savy Amira Surabaya yang menyampaikan Strategi Promosi Hak Asasi Perempuan dan Penanganannya, Ning Sutiah Direktur Lembaga Pengembangan Keswadayaan Pedesaan Jawa Timur pemateri Analisis Sosial Berperspektif Gender, Erma Susanti Koordinator Samitra Abaya Kelompok Perempuan Pro Demokrasi / SA KPPD pemateri Gender Budget, serta seorang peneliti Mufidach Ch yang melakukan diskusi kepeminpinan perempuan perspektif agama.
Kegiatan yang dihadiri peserta dari kota/kabupaten di Jawa Timur dan berhasil lulus seleksi oleh Fasilitator KPI Nasional di Jakarta mendapatkan apresiasi dan antusias peserta. Peserta tidak hanya diberi materi dan berdiskusi, tapi juga melakukan aktivitas kegiatan yang lebih mengutamakan pembedahan teori yang melatarbelakangi materi-materi pada pelatihan. Selain pembedahan secara komprehensif, peserta juga diajak melakukan aktivitas secara langsung melalui aplikasi.
“Peserta sangat antusias mengikuti kegiatan ini. Selama kegiatan ini berlangsung, peserta mengikuti tahapan-tahapan materi PKM yang telah disepakati akan digunakan oleh seluruh KPI di 15 propinsi di Indonesia,” ujar Octo Eko, Divisi Database, Infodok dan Pengabdian Masyarakat.
Tema kegiatan “Peran Perempuan Dalam Perubahan Sosial” ini memiliki target pendidikan untuk peningkatan skill manajemen organisasi, kemampuan memimpin organisasi, advokasi, pengetahuan nilai perjuangan berlandaskan feminisme serta peningkatan rasa empati kepada sesama perempuan dan kaum tertindas.
Kegiatan PKM serupa akan dilaksanakan lagi pada akhir tahun 2008 atau awal 2009.
“Tergantung kebutuhan dan kesiapan calon peserta, mengingat proses seleksinya sangat ketat dan proses pembelajarannya cukup sistematis,” ujar Octo.
PKM dilaksanakan secara periodik, sekali dalam setahun. Selama 9 bulan peserta akan dipantau sebelum dinyatakan lulus atau gagal. Red/SJP